“Shadow” for Aisya

Mendaftarkan Aisya di sekolah reguler yang menganut faham inklusi belum membuat kami lega begitu saja. Karena tenaga pendidik nya yang memang dikhususkan untuk mengajar murid-murid reguler harus extra dengan kehadiran Aisya sebagai salah satu peserta didiknya.

Baca : Sekolah Inklusi – Sekolah untuk Aisya

Tidak ada jalan lain selain menyediakan pendamping atau dalam dunia inklusi kita menyebutnya sebagai “shadow“. Penyediaan shadow berjalan paralel antara pihak sekolah dengan kami sebagai orang tua. Siapa cepat dia dapat.

 

Seperti biasa, dengan kemampuan mencari informasi yang luar biasa dari sang bunda melalui berbagai media terutama watsap yang memang saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan, dipertemukanlah kami dengan sebuah lembaga yang khusus menangani anak-anak berkebutuhan khusus (ABK), sekaligus menyediakan tenaga pendamping (shadow).

Lembaga tersebut bernama “Lentera Fajar” (Gak tau ya kenapa Aisya selalu berjodoh dengan yang namanya Fajar, dari terapis okupasinya di MOBBIC mbak Fajar, kemudian terapis okupasi di RS Adi Husada Kapasari mas Fajar, terakhir lembaga ini pula kebetulan ada kata Fajarnya..hehehe)

****

Setelah mendapatkan alamat dari lembaga tersebut dari sang pendiri, maka ketika ada waktu yang luang, berangkatlah kami menuju ke tempat lokasi lembaga tersebut. Lokasi lembaga tersebut berada di dalam perumahan di dekat exit tol Sidoarjo (penting gak sih disebut lokasinya segala..hehehe).

Di pertemuan pertama ini, kami belum berjodoh dengan sang pemilik lembaga (orang yang berkomunikasi dengan sang bunda via watsap), karena ternyata sang pemilik lembaga sudah ada appointment lain di hari itu. Sebagai penggantinya, kami bertemu dengan penanggung jawab lembaga tersebut. Seperti biasa, jika berhubungan dengan Aisya, menceritakan kondisi Aisya secara menyeluruh dan detail adalah sudah suatu kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan..hehehe..Serta maksud kedatangan kami ke lembaga tersebut.

Baca : Five Years Milestone

Setelah mendapatkan informasi tentang maksud kedatangan kami serta riwayat dari Aisya, sang penanggung jawab langsung mencarikan jadwal untuk assessment dengan sang pemilik lembaga.

Proses untuk mendapatkan “shadow” dari lembaga ini ada beberapa tahapan.

Yang pertama adalah proses assessment dari psikolog (ya sang pemilik lembaga ini). Proses assessment ini bertujuan mengetahui karakter dari sang anak secara detail.

Proses kedua adalah penyusunan program-program yang akan diimplementasikan kepada sang anak dari hasil proses assessment (karena setiap individu anak memiliki keunikan tersendiri sehingga program tiap individu akan berbeda).

Proses ketiga adalah setelah program selesai disusun, pihak lembaga lentera fajar dalam hal ini “shadow” yang telah ditugaskan akan bertemu dengan pihak sekolah untuk menyamakan persepsi mengenai cara belajar dari sang anak.

Proses keempat adalah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

Alhamdulillah jadwal kosong untuk bertemu dengan sang pemilik lembaga tidak terlalu lama, sehingga masih bertepatan dengan libur sang ayah. Tidak menyia nyiakan jadwal kosong tersebut, kami langsung mengiyakan untuk mengisi jadwal kosong tersebut.

Di pertemuan yang kedua, kami bertemu dengan sang pemilik lembaga dan melakukan sesi assesment kepada Aisya (ternyata sang pemilik lembaga ini lahir dan besar di sekitar rumah kami .. dunia memang seluas daun kelor..hehehe). Dari sekitar hampir dua jam, sudah diketahui apa-apa yang menjadi prioritas untuk menunjang perkembangan Aisya. Karena tugas dari shadow nantinya selain mendampingi Aisya di sekolahnya juga akan menerapkan program-program yang telah disusun dari hasil assesment tersebut (Informasi mengenai terapis wicara di Sidoarjo pun kami dapatkan dari hasil “ngobrol-ngobrol” , setelah lama informasi ini kami cari).

Baca : My Aisya My Adventure

Setelah dari pertemuan kedua ini, selanjutnya akan dilanjutkan dengan kelanjutan berikutnya yakni menunggu lembaga ini menyusun program-program yang akan diterapkan kepada Aisya. Once, sudah tersusun, maka akan dilanjutkan dengan mempertemukan sang “shadow” yang telah ditunjuk dari lembaga dengan pihak sekolah Aisya untuk menyamakan persepsi demi perkembangan Aisya yang lebih baik.

Sebulan lamanya menunggu kabar dari pihak lembaga ini, akhirnya ditentukanlah jadwal pertemuan dengan pihak sekolah Aisya. Di dalam pertemuan ini kedua belah pihak saling memberikan informasi terkait cara pengajaran Aisya dengan kami selaku orang tua sebagai “moderator” pertemuan ini.

Step terakhir seperti yang telah disebutkan di atas adalah proses kegiatan “belajar mengajar” Aisya.

Dari ikhtiar awal sampai saat ini, semoga ada secercah harapan (dan pasti ada harapan) untuk perkembangan Aisya yang semakin progresif dan revolusioner.. Aamiin InsyaAllah..

Tinggalkan komentar